Harga Minyak Dunia Naik Lagi, Brent Sentuh USD 77,23 per Barel

Harga Minyak Dunia Naik Lagi
Harga minyak mentah Brent naik 22 sen atau 0,3 persen menjadi USD 77,23 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 33 sen atau 0,5 persen menjadi USD 73,49.

Harga minyak juga tertahan oleh data yang menunjukkan impor China berkontraksi pada bulan April, sementara ekspor naik namun melambat, menyiratkan permintaan domestik yang lemah.

Pasar juga memantau komentar Presiden AS Joe Biden dan anggota parlemen terkemuka dari Partai Republik tentang peningkatan plafon utang AS sebesar USD 31,4 triliun, karena khawatir akan gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Kongres tidak bertindak dalam tiga minggu.

Angka indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan April akan dirilis pada hari Rabu dan dapat menentukan keputusan suku bunga Federal Reserve berikutnya.

Bacaan Lainnya

Presiden Fed New York John Williams mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan bank sentral akan menaikkan suku lagi jika perlu, meskipun bank sentral AS menurunkan pedoman tentang perlunya kenaikan di masa depan.

Sementara keraguan tentang ekonomi dapat membebani pasar, harga minyak mentah didukung karena kebakaran hutan mendorong produsen minyak di provinsi Kanada Alberta untuk menutup setidaknya 280.000 barel setara minyak per hari, lebih dari 3 persen dari produksi Kanada.

Kemarin, Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2 Persen

Kemarin, harga minyak dunia naik lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin karena kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat (AS) telah memudar. Harga minyak dunia juga naik karena pelaku pasar melihat penurunan yang telah terjadi selama tiga pekan ini merupakan kekhawatiran yang berlebihan.

Mengutip CNBC, Selasa (9/5/2023), harga minyak mentah Brent naik USD 1,65 atau 2,19 persen menjadi USD 76,95 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik USS 1,78 atau 2,5 persen menjadi USD 73,12 per barel.

Laporan pekerjaan AS untuk bulan April yang membaik membantu harga minyak mentah naik sekitar 4 persen pada hari Jumat, meskipun kekuatan pasar tenaga kerja dapat memaksa Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Harga minyak dunia Brent menyelesaikan minggu lalu dengan penurunan sekitar 5,3 persen. Sementara harga minyak mentah AS anjlok 7,1 persen, bahkan setelah rebound hari Jumat. Kedua tolok ukur harga minyak dunia tersebut turun selama tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November.

“Rebound minyak (pada hari Senin) mengikuti kembalinya saham-saham energi di Wall Street Jumat lalu setelah AS melaporkan data pekerjaan yang kuat, yang meredakan kekhawatiran tentang resesi ekonomi yang akan segera terjadi,” kata analis CMC Markets Tina Teng.

Kekhawatiran perbankan telah melanda pasar keuangan dan komoditas baru-baru ini setelah runtuhnya tiga bank regional utama. Saham bank regional pada hari Senin, bagaimanapun, memperpanjang kenaikan dari rebound pada hari Jumat.

“Pasar saat ini tidak terlalu khawatir tentang krisis perbankan yang dapat menyebabkan resesi dan mengurangi permintaan,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Pos terkait