China, seperti Rusia, mengkritik NATO dan menyatakan bahwa konflik tersebut dipicu setidaknya sebagian oleh ekspansi blok tersebut.
Beijing mengatakan ingin membantu menengahi penyelesaian politik untuk perang tersebut. Tetapi para pemimpin Barat melihat kesetiaan Xi Jinping yang jelas kepada Vladimir Putin dapat melemahkan usaha itu.
Pada bulan Maret, Xi Jinping mengunjungi Putin di Moskow untuk memperdalam kemitraan Rusia-China.
Perdagangan antara kedua negara telah berkembang sejak awal perang. China melihat Rusia sebagai sekutu penting melawan tatanan dunia yang dipimpin AS.
Xi Jinping telah mencoba memposisikan dirinya sebagai negarawan global.
Kesepakatan yang ditengahi China baru-baru ini untuk memulihkan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran dikutip oleh media China sebagai contoh pengaruh positif China terhadap perdamaian global.
Tetapi banyak analis berpikir dukungan jelas Xi Jinping untuk Rusia membuat kesepakatan yang ditengahi China di Ukraina menjadi tidak mungkin.
Xi Jinping diharapkan menelepon Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, setelah mengunjungi Moskow tetapi panggilan itu belum terwujud.
Pada hari Jumat, kementerian pertahanan Rusia mengatakan menterinya, Sergei Shoigu, akan bertemu dengan mitranya dari China, Li Shangfu, pada hari Minggu.