VOTNews.com – Untuk pertama kali dalam tujuh tahun terakhir, Kedutaan Besar Iran di Arab Saudi membuka kembali pintu gerbangnya pada Rabu (12/4) waktu setempat. Hal ini dilakukan setelah Teheran dan Riyadh sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik yang terputus selama bertahun-tahun.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/4/2023), seorang reporter Reuters di lapangan melaporkan pintu gerbang utama pada kompleks Kedutaan Besar Iran di ibu kota Saudi, Riyadh dibuka kembali pada Rabu (12/4) waktu setempat, dengan sebuah tim tampak memeriksa bangunan diplomatik itu.
Sebuah truk warna putih tampak di pintu gerbang kompleks kedutaan itu.
Misi diplomatik itu dibuka beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan bahwa delegasi teknis telah tiba di Riyadh.
“Delegasi Iran akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan di Riyadh dan Jeddah untuk mempersiapkan kedutaan dan konsulat jenderal,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam pernyataannya.
Kedutaan Besar Iran di Riyadh ditutup sejak Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran tahun 2016 lalu, setelah Kedutaan Besarnya di Teheran diserbu demonstran dalam perselisihan kedua negara soal eksekusi mati seorang ulama Syiah oleh otoritas Riyadh.
Pada saat itu, Saudi menyerukan para diplomat Iran untuk meninggalkan Riyadh dalam waktu 48 jam, sementara para staf diplomatik Saudi dievakuasi dari kedutaannya di Teheran.
Hubungan kedua negara sebenarnya telah memburuk sejak setahun sebelum itu, setelah Saudi dan Uni Emirat Arab mengintervensi konflik Yaman, di mana pemberontak Houthi yang didukung Iran melengserkan pemerintahan Yaman yang didukung Saudi dan menguasai ibu kota Sanaa.
Riyadh menuduh Iran mempersenjatai Houthi, yang terus menyerang kota-kota Saudi dengan drone bersenjata dan rudal balistik. Tahun 2019, Saudi menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Aramco, yang melumpuhkan separuh produksi minyaknya. Iran dengan tegas membantah tuduhan itu.
Permusuhan antara Saudi dan Iran telah mendorong berkobarnya konflik di kawasan Timur Tengah. Bulan lalu, kedua negara sepakat mengakhiri perselisihan diplomatik mereka dan membuka kembali misi diplomatik masing-masing.
Kesepakatan yang dicapai Riyadh dan Teheran itu dimediasi oleh China. Menteri Luar Negeri (Menlu) kedua negara menggelar pertemuan di Beijing pada awal bulan ini, dalam pertemuan resmi pertama untuk diplomat top Saudi dan Iran itu.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan pada Sabtu (8/4) lalu mengumumkan bahwa para pejabat mereka telah tiba di Iran untuk membahas prosedur pembukaan kembali Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan konsulatnya di Mashhad.