Kelompok buruh yang akan turun di antaranya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Serikat Petani Indonesia.
Kemudian, ada massa dari SPU, FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP TSK, Farkes, FSP ISSI, FTPHSI, UPC, Jala PRT dan massa lainnya. “Sudah terkonfirmasi, sebanyak 50.000 akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Senin, 1 Mei 2023,” kata Said Iqbal kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).
Said Iqbal mengatakan, aksi May Day akan dimulai pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB. Selain di Jakarta, aksi May Day juga akan dilakukan serempak di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Said mengungkapkan, ada 7 tuntutan yang disampaikan dalam aksi May Day 2023, yakni:
- Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptakerja.
- Cabut Parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi.
- Sahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga.
- Tolak RUU kesehatan.
- Reforma agraria dan kedaulatan pangan, tolak bank tanah, tolak impor beras kedelai dan lain-lain.
- Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan UU Ciptaker.
- Hapus outsourching dan tolak upah murah (HOSTUM).