VOTNews.com – Sebuah meteor mendarat di Amerika Serikat pada minggu lalu. Dan, kini ada hadiah sebesar Rp 370 juta bagi yang menemukannya. Melansir CNN, Minggu (16/4/2023), sebuah museum di Maine menawarkan USD 25.000 atau setara Rp 370 bagi mereka yang menemukan sisa-sisa batu luar angkasa itu. Meteor itu mendarat di dekat perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada.
Bola api, yang terlihat di siang bolong dan menciptakan ledakan sonik terdeteksi oleh radar. Hal itu memungkinkan Lab Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) NASA untuk menghitung medan tabrakan di mana pecahan meteor dapat ditemukan, yakni di dekat Calais, Maine.
Darryl Pitt, kepala divisi meteorit di Maine Mineral & Gem Museum, mengatakan bahwa dia sangat ingin mempelajari fragmen meteorit. Karena, barang itu dapat berisi informasi berharga tentang tata surya.
Hadiah USD 25.000 akan diberikan untuk potongan meteorit pertama yang ditemukan dengan berat 1 kilogram atau lebih. Namun, dia mengatakan museum akan bersedia membayar untuk setiap spesimen terlepas dari ukurannya.
“Menemukan meteorit di hutan Maine. Ini bukan lingkungan yang sederhana. Daerah ini jarang penduduk meski tidak seperti di lokasi biasanya meteorit jatuh, yakni di lautan,” kata Pitt.
Di seluruh dunia, hanya ada delapan hingga 10 meteorit yang ditemukan setiap tahun dari ratusan yang terlihat jatuh ke Bumi, kata Pitt.
Sebuah meteorit yang jatuh di sebuah jalanan Inggris pada tahun 2021 ternyata merupakan jenis batuan luar angkasa yang sangat langka dan sekarang menjadi bagian dari Museum Sejarah Alam di London.
Meteorit Maine terlihat selama lebih dari empat menit dari sekitar pukul 11.57 pada hari Sabtu, 8 April, menurut NASA. Angin mungkin membawa meteorit yang lebih kecil melintas hingga ke perbatasan Kanada.
Pitt mengatakan meteorit akan terlihat berbeda dari bebatuan di sekitarnya. Bagian luar kemungkinan akan menghitam setelah terpanggang oleh panas saat jatuh melalui atmosfer bumi.
Sedang, bagian dalamnya kemungkinan akan memiliki warna yang berbeda. Mungkin juga mengandung besi dan karena itulah mereka tertarik pada magnet.
Museum pernah menawarkan hadiah untuk meteorit sebelumnya. Namun, pencarian pecahan meteor yang menerangi langit di wilayah tersebut pada 2016 tidak membuahkan hasil, kata Pitt.